Kalau anda kebetulan seseorang yang hobby membaca, rasanya pergi ke toko buku adalah sesuatu hal yang jadi wisata rutin setiap bulannya atau mungkin lebih. Membaca adalah jendela ilmu dan jendela dunia kata pepatah. Tidak jarang juga para orang tua yang menggalakkan anak anaknya juga untuk membaca, bahkan ada juga orang tua yg lebih suka anak anaknya minta dibelikan buku daripada mainan.
Saat kecil , ketika saya duduk di kelas 4 SD saya masih ingat saya begitu tergila gila dengan buku The Adventure of TINTIN, komik berwarna yang ditulis Herge, Komik yg awalnya memang diterbitkan dalam bahasa Perancis membuat saya semakin jatuh cinta untuk membaca dalam bahasa aslinya. Ketika SMA kebetulan saya mengambil jurusan bahasa dan bahasa Perancis adalah bahasa pilihan saya dari beberapa pilihan seperti bahasa Indonesia, Inggris, Arab dan Jepang.
Membeli komik Tintin edisi bahasa Perancis tentulah tidaklah murah karena saya harus membeli di Toko Buku Indira, satu satunya saat itu buku yg menjual buku import. Selain Tintin saya juga mengkoleksi buku karya William Shakespeare, Jules Verne, Edgar Allan Poe bahkan cerita detektif seperti Alfred Hitchcock dan Sherlock Holmes pun memenuhi kamar saya. Sayang setelah saya menikah buku tsb tidak bisa saya bawa karena rumah yg Kecil dan sesak dengan buku dan mainan pastinya ke 3 anak saya, Ghina , Rafi dan Fari
Sampai suatu ketika rumah orang tua yg ingin dijual dan saya harus mengosongkan kamar saya dahulu. Hiks sedih mendapati tidak ada lagi buku yg bisa dibawa kerumah saya sekarang, Buku sudah kotor, berdebu, lembab dan bahkan ada yg kena rayap dan robek. Menangis rasanya hampir tidak mungkin saya bisa membeli buku-buku itu lagi, selain sulit untuk mendapatkan nya dan pasti mahal.
Di era pandemi ini aktifitas membeli buku ke Gramedia atau Gunung Agung menjadi hal yang sulit, meminjam buku dari perpustakan nasional, bibliotheque atau Australian Library di Jakarta juga tidak bisa dilakukan. Anak anak yang terbiasa wisata membeli buku kadang mulai merajuk. Alhamdulillah sampai saya menemukan aplikasi Google Play Buku , Semua jadi ceria lagi. Beruntung jika buku yg kita inginkan ternyata GRATIS, tetapi jika tidak , harga nya pun jauh lebih murah daripada membeli buku phisik. Keuntungan lainnya buku ini tidak bakal dimakan rayap, kotor, berdebu ..hehehe
Membacanya pun jauh lebih enak dibandingkan membaca di buku aslinya. Karena EBook sama seperti membaca buku asli hanya di gadget yg kapan saja bisa dibaca tanpa harus membawa buku. Apalagi kalau bukunya tebal.
Hari ini saya berteriak gembira karena saya mendapatkan buku favorit saya dulu shakespeare dapat saya beli dengan harga hanya Rp 1886,- Bayangkan kalau harus beli aslinya bisa 50 kali dari harga EBook.
Untuk itu ayoo download aplikasi Google Play Buku, dan Jangan biarkan gadget putra putri hanya diisi game. Jadikanlah perpustakaan , karena lebih baik membeli buku EBook yg murah daripada dia membeli pulsa untuk Game Online.
Madame Heddy
Juni 2021
Tags:
Literasi Digital